This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 21 September 2018

WORKSHOP SAGUSAKU DAN PENGUKUHAN PENGURUS IGI KABUPATEN KEEROM PROVINSI PAPUA

Keerom – Kamis (20/9), berawal dari niat yang kuat untuk membangun Keerom lebih berintegritas, maka atas izin Allah SWT., pada hari Rabu, 19 September 2018 di aula Bupati Kabupaten Keerom dilaksanakan acara pengukuhan pengurus IGI Kabupaten Keerom pertama dengan masa khidmat 2018-2023.
Banyak secercah harapan yang terbesit dalam setiap jiwa yang hadir menyaksikan acara pengukuhan tersebut, yaitu harapan agar Keerom lebih baik lagi dalam dunia pendidikan. Acara yang dihadiri lebih dari 50 tamu tersebut terdiri dari pejabat Pemerintah Daerah Kabupaten Keerom dan para utusan guru ditingkat SD/MI, SMP/MTs., SMA/MA/SMK se Kabupaten Keerom.
Pengurus organisasi profesi guru ini dilantik oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Keerom yaitu Bapak Drs. Blasius Waluyo Sejati, M.M. Dalam sambutannya beliau memberi penegasan agar setiap guru di Keerom harus berkompeten. Beliau juga menyampaikan pesan agar IGI Kabupaten Keerom dapat bersinergi dengan organisasi masyarakat yang ada untuk membangun Keerom lebih berintegritas.
Usai pengukuhan pengurus IGI Kabupaten Keerom, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi workshop SAGUSAKU oleh Bapak Jevery Paat, S.Pd. Workshop yang berlangsung selama dua hari tersebut dihadiri oleh kurang lebih 34 orang guru utusan dari masing-masing sekolah yang ada di Keerom berlangsung dengan lancar. Antusias yang cukup tinggi ditunjukkan oleh para guru yang ditugaskan untuk menulis sebuah tulisan. Hal ini terlihat dari keseruan mereka dalam menyampaikan tulisan di depan peserta yang lain.
Pada hari Kamis, 20 September 2018 dilangsungkan acara penutupan yang dihadiri oleh Asisten III Bupati Kabupaten Keerom yaitu Bapak Winoto, M.Pd. Dalam sambutannya beliau menyampaikan pesan untuk para pengurus IGI Kabupaten Keerom untuk selalu kompak kedepannya dalam membangun Keerom. “Dalam organisasi, jangan pernah mencari hidup di dalam organisasi. Tapi hidupkanlah organisasi tersebut, sehingga akan merasa memiliki organisasi tersebut” tegasnya. Beliau juga menyampaikan kalau bisa bukan hanya SAGUSAKU (Satu Guru Satu Buku), tapi SAGUBAKU (Satu Guru Banyak Buku).
Dengan ditutupnya acara tersebut maka tugas dan amanah baru yang dipikul oleh IGI Kabupaten Keerom semakin nyata di depan mata. Segala rintangan dan hambatan harus bisa dilalui oleh IGI Kabupaten Keerom demi terwujudnya niat suci yaitu membangun Keerom dengan cinta. Kesuksesan ada di depan mata, maka ada dua pilihan yaitu ambil kesempatan itu atau pergi menyia-nyiakannya. Bergerak!, atau hanya akan tinggal nama. Salam sharing, growing, together.

Wike
https://blog.igi.or.id/workshop-sagusaku-dan-pengukuhan-pengurus-igi-kabupaten-keerom-provinsi-papua.html

Minggu, 16 September 2018

SELAMAT ATAS TERPILIHNYA KETUA YAPIS JAYAWIJAYA YANG BARU

Selamat dan Sukses atas terselenggaranya Musyawarah Cabang (Muscab) X Yayasan Pendidikan Islam (YAPIS) Di Tanah Papua Cabang Kabupaten Jayawijaya, pada tanggal 15 - 16 Agustus 2018 dan terpilihnya

Bapak H. Kanus Pagawak, S.Pd.

Sebagai Ketua Yayasan Pendidikan Islam (YAPIS) Di Tanah Papua Cabang Kabupaten Jayawijaya Periode 2018 - 2023.



Ketua IGI Wilayah Papua



Since, M.Pd.

Jumat, 14 September 2018

SAYA cinta PGRI maka saya masuk IGI

Secara otomatis saya anggota PGRI sejak awal saya memilih profesi sebagai GURU. Seolah-olah begitu saya lahir sebagai GURU maka PGRI langsung menjadi tattoo di seluruh tubuh saya. Dan itu sangat saya syukuri, hargai dan BANGGAKAN. Walaupun hanya anggota, namun saya berusaha mengetahui AD/ART yang merupakan dasar gerakan dari organisasi yang telah melekat di sekujur tubuh saya tersebut. Dari situlah saya melihat, masih banyak yang tidak terealisasi. saya berpikir kenapa program-program tersebut tidak terealisasi??? Terus... terus dan terus terpikir namun tak kunjung ada JAWAB. Kemudian suatu saat saya kembali mengamati rinci apa saja point-point yang nenjadi dasar gerak PGRI tersebut. Dari internet saya mendapatkannya, karena memang selama ini sebagai anggota PGRI belum pernah sekalipun ada sosialisasi tentang AD/ART PGRI. Mungkin karena saya cuma anggota. Mungkin yang berhak tahu hanya para pengurus inti. 25 tahun sejak SK pertama saya jadi Guru (1993) saya tidak pernah tahu tentang AD/ART PGRI. Karena penasaran, suatu saat keingintahuan saya kembali mengusik. Saya berusaha mencari lewat internet (karena jaman sudah berubah ke kemajuan IT), dan mata saya tertuju pada BAB VII TUGAS DAN FUNGSI PGRI Pasal 7 ayat 6: "Membina dan bekerja sama dengan Himpunan/Ikatan/Assosiasi Profesi dan Keahlian sejenis di bidang pendidikan yang secara sukarela menyatakan diri bergabung dan/atau bermitra dengan PGRI". 
Saya kaget, berulang saya baca, apa benar???? Kenyataan yang saya dapati selama ini adalah ketika ada organisasi lain yang mau bermitra, maka pengurus-pengurus inti PGRI langsung kebakaran jenggot. Berbagai opini mereka tebarkan yang sudah pasti intinya TIDAK MENERIMA ADANYA ORGANISASI LAIN selain PGRI. Jangankan membina dan bekerja sama, menerima keberadaan organisasi lain saja sudah ogah
 Nach ketika IGI hadir dengan komitmen yang pasti dan action yang real, PGRI semakin kelabakan. IGI dianggap rival, dianggap tandingan. Padahal menengok AD/ART IGI, justru IGI lahir karena fokus pada usaha meningkatkan kompetensi guru yang selama ini BELUM maksimal dilakukan oleh PGRI. Dilakukan oleh IGI dengan sukarela, ikhlas, tanpa harus menadahkan tangan meminta-minta pada siapapun, termasuk Pemerintah. IGI bekerja dgn memberikan hasil REAL, sehingga datanglah bantuan yang bersifat MOU bekerja sama dalam simbiosis mutualisma. Itu berarti kehadiran IGI sangat MEMBANTU program-program yang ada dalam tubuh PGRI namun BELUM terealisasi Maksimal. Akhir kata.... semua keadaan tersebut membuat saya MEMILIH IGI dengan action nyata dan mandiri, agar saya dapat membantu merealisasikan program-program PGRI yang belum tuntas. Bukankah ini berarti saya CINTA PGRI????? Dan bukankah ini berarti saya BUKAN PENGHIANAT???? 

By: Since (Ketwil Papua.)

Senin, 27 Agustus 2018

SAGUSAKU Menapak IGI Kabupaten Jayapura

Kembali IGI Kabupaten Jayapura yang diketuai oleh Bapak Heribertus, M.MPd untuk yang kedua kalinya menunjukkan keikhlasan dalam berbagi ilmu lewat kanal Sagusaku. Kegiatan ini diikuti oleh 102 peserta, terdiri dari Kepala-kepala sekolah, guru SD, SMP, SMA/SMK.
Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 24 s/d 25 Agustus 2018 ini di buka oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Jayapura, Alpius Toam. Dalam sambutannya, Alpius menyampaikan bahwa dengan menulis guru akan selalu meng-update info-info terbaru dan dengan menulis guru akan mampu meningkatkan kompetensinya.

Narasumber Sagusaku yang hadir Jevery Paat, S.Pd pun dengan semangat mentransfer ilmu yang dimilikinya, seolah tanpa kenal lelah. Keikhlasan terpancar dari wajahnya sambil berucap, baru kali ini saya menatar yang pesertanya mencapai ratusan orang. Workshop ini diharapkan mampu mencetak penulis-penulis buku yang handal.
Since (Ketua Wilayah IGI Papua)

Sabtu, 25 Agustus 2018

PEKAN INI, DARI SUMATERA HINGGA PAPUA, IGI MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU

Tanpa harus menunggu APBN, tanpa harus menanti APBD, IGI terus bergerak meningkatkan kompetensi guru. Pekan ini, 20-26 Agustus 2018, IGI menggelar 21 kegiatan melibatkan hampir 4000 guru di 21 Kab/Kota Di Indonesia.
Upaya membangun budaya belajar dikalangan guru terus digalakkan IGI dengan semangat saling berbagi dan saling menumbuhkan. Pelatih IGI diterbangkan dari provinsi lain untuk mendorong perubahan ke arah yang lebih baik. IGI bukan hanya meningkatkan kompetensi guru yang dilatih tetapi juga terus mengasah kemampuan pelatih yang berasal dari kalangan guru juga. Seiring peningkatan kemampuan ini, kedepan diharapkan guru-guru IGI menjadi mandiri untuk terus menggali pengetahuan baru dan cara-cara baru menghadirkan pembelajaran yang menarik di ruang-ruang kelas dalam upaya meningkatkan kualitas manusia indonesia.
Inilah Kegiatan IGI Minggu ini (20-26 Agst 2018) :
1. (Sagupasi, Nursyamsi)Sosialisasi pendidikan Inklusif di kab Supiori 24 Agustus 2018, peserta 142 orang)
2. Sagudelta dan Saguwarna / Heri Risdianto ( Toli-toli, Sulteng, 25-26 Agustus 170 Peserta )
3. Sagusata ( Buol, Sulteng, Chustini, 25-26 Agustus 2018)
4. Sagusaku dan Sagumanisan ( Sigi, Sulteng, Mira Pasolong, 24-25 Agustus, 45 peserta)
5. Sagusaku ( PALI, Sumsel, Teddy Handika & Efierfita 25-26 Agustus)
6. Sagusaku (Sentan, Jayapura, Jevery, 24-25 Agustus)
7. Sagusaku ( Tobasa, Sumut, Nurbadriyah, 25-26 Agustus)
8. Sagusaku, Desain Cover ( Riau, BHP & Hendri & Yulismar, 25-26 Agustus)
9. Sagusaku (Kepahiang, Bengkulu, Bambang S, 25-26 Agustus)
10. Menemu Baling ( buton selatan, sulawesi tenggara, wulan widaningsih, 25-26 agustus)
11. Menemu Baling (Pontianak, Kalbar, Fahrul Ar-Razi , 25-26 Agustus)
12.Sagusata / Chustini . Kab Buol Sulawesi Tengah tgl 25-26 agustus 2018
13. SAGUDISTRO / Ferdi (Kab. Kutai Timur, Kalimantan Timur, 25-26 Agustus 2018)
14. Sesi Pelatihan Membuat Media Pembejaran Digital School To School (STST) Program IGI DKI di SMP Al Ma’ruf Jaktim dengan Learning Facilitator: Rahmad Chandra, S.Kom. Sabtu, 25 Agustus 2018.
15.Sesi Pelatihan K13 School To School Training (STST) Program IGI DKI Jakarta di Global Islamic School Jaktim dengan Learning Facilitator: Siti Fathonah, M.Pd. Sabtu, 25 Agustus 2018.
16. Sesi Pelatihan Ice Breaking School To School Training (STST) Program IGI DKI untuk MGMP Ekonomi di SMAN 22 Jaktim dengan Learning Facilitator: Yully Rachmawaty. Selasa, 21 Agustus 2018
17. SAGUSAKA: Yoel Istiawanto (SMAN 1 Kawangkoan, Kab. Minahasa) 24 Agustus 2018
18. Diklat Interaksi KBM Online dengan Edmodo, IGI Surabaya Jatim, Narsum: Bambang Hadi Prayitno, S. Si, Hotel Santika Surabaya,25-26 Agustus 2018
19. Diklat Android untuk Pembelajaran Inovatif, IGI Surabaya Jatim, Narsum: Sugeng Setiyo Budi, S.Th.I, & Atiko, SS, M. M.Pd, Hotel Santika Surabaya, 26 Agustus 2018
20. Workshop Kanal IGI Menemu Baling dan lomba menulis budaya Kaltim dengan Metode Menemu Baling, di arena festival Telihan Kabupaten Kutai Kartanegara Kaltim 26 Agustus 2018. Pelatih Suparno Ghopar
21. Pemanfaatan Android dalam Penilaian dan Administrasi Guru, Maluku Belajar di Halmahera Selatan, Narasumber : Widiyanto, M.Pd, 24-25 Agustus 2018
Makassar, 25 Agustus 2018
Muhammad Ramli Rahim
Ketua Umum Pengurus Pusat
Ikatan Guru Indonesia

Pemerataan Pendidikan di Bumi Cendrawasih bersama Ikatan Guru Indonesia

Sebanyak 142 orang praktisi pendidikan berkumpul di aula Dinas Pendidikan Kabupaten Supiori, Papua pada hari Jumat, tanggal 24 Agustus 2018. Para guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah dari jenjang SD, SMP, SMA dan SMK ini hadir untuk mengikuti Sosialisasi Pendidikan Inklusif yang digagas Ikatan Guru Indonesia bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kab. Supiori, Provinsi Papua.
Kegiatan sosialisi ini dihadiri oleh wakil Bupati Supiori Onesimus Rumere, S.SoS serta Kadisdik Supiori Rafles Ngilamele, S.STP, M,Si. Dalam sambutannya, Rafles sangat mengapresiasi kehadiran IGI dalam membantu pemerintah meningkatkan kompetensi guru di Supiori.
“Sebagai Kabupaten pemekaran dari Biak Numfor sejak tahun 2004, Supiori belum memiliki SLB (Sekolah Luar Biasa). Sehingga sosialisasi pendidikan inklusif sangat penting untuk mengubah mindset guru-guru agar tidak menolak keberadaan anak-anak berkebutuhan khusus yang bersekolah di sekolah reguler”, lanjut Rafles.
Selain itu, Kadisdik Supiori ini juga menghimbau agar guru-guru memiliki kesadaran dan upaya sendiri dalam meningkatkan kompetensinya. Upaya tersebut bisa dilakukan melalui berbagai wadah, termasuk melalui organisasi profesi guru seperti IGI. Mengikuti kegiatan-kegiatan IGI akan memudahkan guru untuk endapatkan informasi dan berbagai pelatihan, bahkan bisa menjadi pelatih.
Wakil Bupati Supiori, Onesimus Rumere, S.Sos, juga memberikan sambutan hangat atas terselenggaranya kegiatan ini. Kehadiran IGI menurutnya sangat membantu pemerintah daerah dalam mewujudkan visi misi Supiori “Sehat, Kenyang dan Pintar”. “Sosialisasi yang dilakukan hari ini adalah wujud “Pintar” dan kepedulian pemerintah terhadap pendidikan” paparnya. Ia juga berharap agar IGI bisa menjadi media atas keberadaan Kab. Supiori di dunia luar dengan komitmen kedepan lebih pintar.
Selanjutnya pemaparan materi sosialisasi pendidikan inklusi disampaikan oleh Nursyamsih, S.Pd, M.Pd. selaku founder kanal Sagupasi yang juga menjadi salah seorang pengurus pusat IGI ini. Kanal Sagupasi (semua guru paham pendidikan inklusif) adalah salah satu kanal pelatihan IGI yang mengenalkan dan mengembangkan pendidikan inklusif di Indonesia. Dalam pemaparan materi, tampak antusias peserta dalam menikuti, bertanya dan mendiskusikan materi yang disampaikan oleh narasumber yang biasa disapa dengan bu Anchi ini.
Pembentukan Pengurus IGI
Sesuai harapan Kadisdik dan pesan Ketum IGI, Muhammad Ramli Rahim, usai penutupan sosialisasi dilanjutkan dengan pembentukan pengurus IGI kabupaten Supiori. Dari hasil musyawarah, forum akhirnya memberikan amanah dan tanggung jawab kepada bapak Rikson Kayai, S.Pd.,  Kepala SMPN 2 Amenweri distrik Supiori Timur Kab. Supiori sebagai ketua IGI Kabupaten Supiori.
Mewakili PP IGI, bu Anchi juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Daerah setempat, khususnya bapak Rafles Ngilamele atas kerjasama dan sambutan yang luar biasa terhadap kehadiran IGI di Supiori.


“Sebelum saya kesini, saya tak mengenal siapapun di Supiori, Saya hanya punya kontak salah satu Guru Garis Depan (GGD) Mutmainnah S.Pd. Dia yang menghubungkan kami dengan WhatsApp pak Kadisdik.” ungkap Anchi.
“Tidak ada kata tidak mungkin. Jika kita mau berusaha pasti kita akan mendapatkan hasilnya, Semua ini kita lakukan didorong oleh motto IGI ” Sharing and Growing Together” selalu berbagi dan tumbuh bersama guru-guru di pelosok Indonesia.” tambahnya.
Ref/Sumber: Nursyamsih (PP IGI).

Rabu, 08 Agustus 2018

Audiensi Pengurus IGI Wilayah Papua dengan Wakil Walikota Jayapura



Hari ini Rabu, 8 Agustus 2018 Pengurus IGI Wilayah Papua berhasil audiensi dengan Wakil Walikota Jayapura. Semoga segera terbentuk kepengurusan IGI Kota Jayapura. Wakil Walikota berharap jika sudah terbentuk kepengurusannya dan diadakan pelantikan beliau dapat hadir.